RADARSEMRANG.ID, SEMARANG-Jelang perayaan Sin Cia yang jatuh pada 5 Februari mendatang, Yayasan Khong Kauw Hwee Semarang membagikan kue keranjang kepada ratusan siswa Kuncup Melati mulai dari TK sampai SMP, Jumat (25/1) kemarin. “Setiap tahun kami selalu membagikan kue keranjang secara gratis dan rutin kepada siswa,” kata Ketua Yayasan Khong Kauw Hwee Semarang, Wong Aman Gautama.
Menurutnya, kue keranjang memiliki filosofi mendalam. Dibuat dari tepung ketan yang punya sifat lengket bermakna persaudaraan yang erat dan menyatu. Rasanya manis dari gula dan terasa legit menggambarkan rasa suka cita, menikmati keberkatan, kegembiraan, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup.
Bentuknya yang bulat dari kue keranjang tanpa sudut di semua sisi, mengagumkan karena melambangkan pesan kekeluargaan tanpa melihat ada yang lebih penting dibandingkan lainnya. Dan akan selalu bersama tanpa batas akhir. “Diharapkan keluarga juga bisa berkumpul minimal satu tahun sekali sehingga tercipta kerukunan dalam hidup dan siap menghadapi hari-hari ke depan,” jelasnya.
Sedangkan tekstur dan daya tahan kue keranjang yang disantap saat Imlek mempunyai filosofi yakni kekenyalan yang merupakan simbol dari kegigihan, keuletan, daya juang, dan perasaan pantang menyerah untuk meraih tujuan hidup.
Proses pembuatan kue keranjang juga punya makna, waktu pengerjaan yang begitu lama yaitu 11–12 jam menuntut kesabaran, keteguhan hati, serta cita-cita untuk mendapatkan hasil maksimal.
“Usaha yang begitu keras dalam membuat kue, harus dilakukan dengan pikiran bersih dan jernih, penuh kesopanan serta konsentrasi tinggi sambil membebaskan hati dari prasangka buruk sehingga kue keranjang yang dibuat punya bentuk, rasa, dan tekstur sempurna,” paparnya.
Salah seorang siswa kelas 6, Liem Levina Margareta, mengatakan setiap tahun selalu mendapatkan kue keranjang dari sekolahan dan dimakan bersama dengan keluarga. “Memang setiap tahun selalu mendapatkan kue keranjang ini,” katanya. (hid/ida)